KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidyahNya kepada kita semua sehingga peneltian ini saya dapat menyelesaikan pada waktunya. Walaupun hasilnya masih jauh dari apa yang menjadi harapan pembimbing. Namun sebagai awal pembelajaran dan agar menambah spirit dalam mencari pengetahuan yang luas dilapangan, bukan sebuah kesalahan jika kami mengucapkan kata syukur.Terimakasih saya ucapkan kepada dosen Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan arahan terkait penelitian ini. Tanpa bimbingan dari beliau mungkin saya tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan format yang berlaku. Kesalahan yang terdapat di dalam jelas ada. Namun bukanlah kesalahan yang tersengaja melainkan karena khilafan dan kelupaan. Dari kesemua kelemahan saya kirannya dapat dimaklumi.
Terimakasih saya ucapkan pula kepada teman-teman yang telah memberikan banyak saran dan pengetahuannya sehingga menambah hal baru bagi saya. Terutama sumbangannya dalam hal materil berupa referensi mengenai penelitian Bahasa Indonesia.
Demikian, harapan saya semoga hasil pengkajian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan menambah referensi yang baru sekaligus ilmu pengetahuan yang baru pula, amien…!!!
Malang, 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………….………. 1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN:
- Latar Belakang ……………………………………………………………… 3
- Rumusan Makalah …………………………………………………….…….. 4
- Tujuan Penelitian …………..…………………………………………….…….. 4
- Teknik Pengupulan Data ……………………………………………………………………. 4
- Landasan Teori …………………………………………………………………………………. 5
- Bentukan Kata Bahasa Gaul Yang Digunakan Ketua HMI ……………………. 6
- Struktur Bahasa Gaul yang digunakan ketua HMI ……………………………..….. 8
KESIMPULAN ………………………………..…………………….……………. 10
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………..………………… 11
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar belakangBahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yang berfungsi sebagai alat komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikan. Berbagai fenomena yang berdampak buruk pada kebenaran berbahasa yang disesuaikan dengan kaidahnya, dalam hal ini berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.
Berbahasa yang baik yang menempatkan pada kondisi tidak resmi atau pada pembicaraan santai tidak mengikat kaidah bahasa di dalamnya. Ragam berbahasa seperti ini memungkinkan munculnya gejala bahasa baik interferensi, integrasi, campur kode, alih kode maupun bahasa gaul.
Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Interferensi bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar.
Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir ahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya para bajingan atau anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman.
Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.
Dewasa ini, bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa gaul. Dalam konteks kekinian, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia non-formal yang terutama digunakan di suatu daerah atau komunitas tertentu. Penggunaan bahasa gaul menjadi lebih dikenal khalayak ramai setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa-kata yang digunakan dalam komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang bernama Kamus Bahasa Gaul pada tahun 1999.
I. 2 Rumusan masalah
- Bagaimana bentukan kata bahasa gaul yang digunakan ketua HMI?
- Bagaimana struktur bahasa gaul sebagai tutur remaja di Indonesia yang tercermin dari tutur kata ketua HMI?
Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk memeriksa pemakaian bahasa gaul dalam dialog remaja Indonesia yang digunakan ketua HMI dalam rapat formal.
I. 4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik observasi sebagai teknik utama. Observasi dilakukan dengan cara simak-catat, yaitu peneliti mencatat data bahasa dan konteksnya yang meliputi (1) topiknya, (2) suasananya, (3) tempat pembicaraan, serta (4) lawan bicaranya.
I. 5 Landasan Teori
Bahasa adalah suatu sistem lanuang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama. berkornunikasi, dan mengindenfikasi diri (Chaer, 2000:1). Menurut pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah berupa bunyi yang digunakan oleh rnasyarakat untuk berkornunikasi.
Keraf (1991:1) mengatakan bahwa bahasa mencakup dua bidang, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap berupa arus bunyi, yang mempunyai makna. Menerangkan bahwa bahasa sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat terdiri atas dua bagian utama yaitu bentuk (arus ujaran) dan makna (isi). Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap yang merupakan alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa bentuk dan makna.
Ramlan (1985:21) mengatakan morfologi adalah bagian dari tata ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu.
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1 Bentukan Kata Bahasa Gaul Yang Digunakan Ketua HMISalah satu dampak dari pembangunan dan perkembangan jaman adalah modernisasi, di mana segala hal yang ada di lingkungan kita harus selalu ter up-to date. Dampak dari modernisasi yang paling terlihat adalah gaya hidup, entah itu cara berpakaian, cara bertutur kata, cara belajar, aplikasi teknologi yang makin maju dan lain-lain. Gaya hidup yang mengarah pada modernisasi tersebut biasanya tampak terlihat pada kalangan masyarakat (remaja) yang berada pada jenjang pendidikan SMA sampai Perguruan Tinggi. Mereka yang ingin diakui sebagai remaja jaman sekarang yang gaul, funky, keren tidak ragu untuk menunjukkan identitas mereka melalui gaya hidup yang modern.
Berikut hasil penelitian bahasa gaul yang digunakan ketua HMI FKIP UMM.
Nama : Dedi
Jurusan / SMT : Bahasa Inggris / semester VII
Asal : Kalimantan
Peneliti melakukan penelitian pada saat latihan kader 1 yang dilakukan di Desa Dadaprejo Batu-Malang.
Berikut kata sambutan ketua HMI pada saat membuka acara pembukaan Latihan Kader 1 FKIP UMM.
Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh……?
Alhamdulillah kita panjadkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT, karena berkat dan rahmad-Nya kita bisa berkumpul di tempat ini dalam acara latihan kader 1 FKIP Univ. Muhammadiyah Malang. Dan tak lupa bagi kita semua agar selalu mengirim salawat beserta salam kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.
Selamat datang saya ucapkan pada teman-teman sekalian, selamat berproses di dunia HMI. Selesai latihan kader ini bukan berarti selesai penjalanan teman-teman dalam berorganisasi, tapi ini merupakan awal dari proses teman-teman.
Banyak orang mengatakan bahwa mahasiswa itu terbagi menjadi beberapa golongan, dari mahasiswa yang sesungguhnya sampai yang hanya nebeng nama saja…..
Saya ingin menyampaikan satu prinsip saya pada teman-teman, kita berangkat dari rumah dengan tujuan kuliah danmenghabiskan banyak modal dari orang tua baik berupa tenaga, perasaan, uang dan sebagainya. Alangkah baiknya dengan pengorbanan yang banyak itu kita dapat memperoleh berbagai pengalaman selain dari ijaza kuliah.
Emang kagak salah kita hanya konsentrasi pada kuliah kita aja, tapi alangkah baiknya klo kesempatan ini kita manfaatkan untuk mencari wawasan dan pengalaman yang luas, salah satunya dengan mengikuti organisasi yang ada. Banyak hal lain yang tidak kita dapatkan dalam perkuliahan dan hal itu tidak lain bisa kita temui di dunia organisasi.
Akhirnya saya mengucapkna selamat datang dan selamat berproses di HMI. Salam sukses bagi kita semua, sesuai dengan kenyakinan kita “YAKUSA” yakin usaha sampai.
Bilahitaufik walhidayah wassalammualaikum wr, wb.
Dari kata sambutan di atas dapat kita lihat perbedaan bahasa yang digunakan
Bahasa Indonesia | Bahasa Gaul Remaja |
teman | temen |
Tidak | kagak |
memang | Emang |
Ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti “memang – emang”.
Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan berstruktur kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat susunan kalimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan struktur yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat pendengar yang bukan penutur asli bahasa Indonesia mengalami kesulitan untuk memahaminya. (Nyoman Riasa)
1) Pengunaan awalan e
Kata emang itu bentukan dari kata memang yang disispi bunyi e. Disini jelas terjadi pemendekan kata berupa mengilangkan huruf depan (m). Sehingga terjadi perbedaan saat melafalkan kata tersebut dan merancu dari kata aslinya.
2) Kombinasi k, a, g
Kata kagak bentukan dari kata tidak yang bunyinya tid diganti kag. Huruf konsonan pada kata pertama diganti dengan k huruf vocal i diganti a. Huruf konsonan kedua diganti g. sehingga kata tidak menjadi kagak.
3) Sisipan e
Kata temen merupakan bentukan dari kata teman yang huruf vocal a menjadi e. Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan pelafalan.
BAB III
PENUTUP
1 KesimpulanDapat kita simpulkan banyaknya kalangan remaja menggunakan bahasa gaul adakah akibat dari perkembangan zamanyang kian mengalami kamjuan baik dari dunia pendidikan sampai teknologi.
Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja.
Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
Alamt : (www.bahasa-indonesi-antara-variasi-dan-penggunaan) diakses 26 Oktober 2009
Sofa, Maret 31, 2009. Penggunaan Ragam Bahasa Gaul Dikalangan Remaja (online)
Alamat : (www.penggunaan-ragam-bahasa-gaul-dikalangan-remaja) diakses 26 Oktober 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar